Halo kicau mania, kali ini saya akan posting mengenai
bagaimana cara menangkap burung ciblek atau perenjak jawa.
Sebelum menangkap burung ciblek tentunya para kicau mania harus mengenal burung ciblek atau perenjak jawa, bak kata pepatah tak kenal makanya tak sayang. Burung ciblek termasuk burung berkicau yang diperlombakan seperti layaknya kacer dan murai batu.
Nah untuk menangkap burung ciblek, ada beberapa cara misalnya
menggunakan getah (biasa disebut dipikat) dan membawa burung ciblek yang sudah
gacor sebagai pemikat untuk memanggil ciblek liar. Kadang-kadang hanya
bermodalkan HP yang ada suara burung ciblek, juga bisa digunakan untuk memikat.
Ada juga dengan cara dijerat menggunakan jaring dan masih banyak cara-cara
lainnya untuk menangkap burung ciblek.
Kali ini saya akan sharing pengalaman dan tips menjerat
burung ciblek. Sebelum mulai menjerat ada beberapa peralatan yang harus anda
persiapakan yaitu :
1.
Jaring
(Tentu saja,,,,kalau gak ada jaring bukan menjerat namanya
bro....hahahah)
Jaring untuk menjerat burung terbuat dari benang warna hitam, biasanya
ada dijual di toko-toko makanan burung / unggas
2.
Kayu atau
bambu panjang sekitar 4 s/d 5 meter
Digunakan sebagai tiang untuk memasang jaring
3.
Tali
Untuk mengikat ujung-ujung jaring
4.
Air minum dan cemilan secukupnya..... (bercanda
bro)
Setelah seluruh peralatan yang dibutuhkan tersedia, proses selanjutnya
adalah memasang jerat. Pada awalnya saya menduga bahwa memasang jerat burung
itu mudah, tinggal pasang, lihat dan ambil burung yang dapat. Ternyata tidak
semudah itu, ada banyak faktor yang harus dipertimbagkan, jika tidak hasilnya
tidak akan memuaskan bahkan bisa saja tidak ada hasil sama sekali (alias bolok
dalam istilah batu domino) walaupun jerat dipasang sejak pagi sampai sore.
Kali ini saya akan berbagi tips kepada kicau mania tentang “faktor
apa saja yang harus di pertimbagkan sebelum memasang jerat burung”, antara lain
:
1.
Ukuran Jaring
yang digunakan, jika anda ingin menjerat burung seukuran ciblek (burung
berukuran kecil) sebaiknya gunakanlah jaring nomor 3, karena lebih rapat dibanding
jaring no besar.
Pengalaman saya saat menjerat burung ciblek, saya pernah gunakan jaring
no 5, memang ada burung ciblek yang nyangkut, akan tetapi hanya dengan sedikit
kepakan atau gerakan oleh ciblek, si ciblek dengan mudah berhasil meloloskan
diri
2. Pemasangan jaring harus berkantong dan
tidak boleh terlalu tegang
Biasanya panjang jaring burung 14 meter dan lebar 4 meter (tiap 1 meter
terdapat 1 ujung yg nanti diikatkan ke tiang)
Jarak antara ujung jaring paling atas dengan ujung jaring dibawahnya
tidak boleh terlalu jauh dan sebaiknya dibuat agak rapat, supaya terdapat
kantong jaring antara ujung paling atas dengan ujung dibawahnya, begitu juga
dengan ujung-ujung selanjutnya. Begitu juga saat tiang-tiang, sebaiknya antara
tiang 1 dengan tiang 2, agar tidak terlalu jauh supaya jaring tidak terlalu
tegang, tetapi juga jangan terlalu kendor (maksudnya bro.....yg sedang-sedang
saja,,,,oche!!!)
3. Jalur atau lintasan burung ciblek,
Anda harus mengetahui, dimana saja jalur atau lintasan burung ciblek? ke
mana saja si ciblek biasa hinggap atau bertengger?
Pengalaman saya saat menjerat burung ciblek, karena pemasangan jaring
tidak sesuai dengan lintasan ciblek, yang dapat bukannya burung ciblek malahan
yang dapat burung layang-layang
4. Ketahui kebiasaan burung ciblek
Pada dasarnya burung ciblek adalah burung semak, pada pagi hari sekitar
pkl 8.00 s/d 9.00 WIB, si ciblek baru keluar dari sarangnya untuk mandi dan
mencari makan, tetapi kalau cuaca tidak panas atau mendung, biasanya ciblek
akan keluar dari sarangya sekitar pkl 10.00 s/d 12.00 WIB. Pada sore hari
ciblek akan kembali ke sarangnya.
Jadi kalau rekan kicau mania ingin pasang jaring mulai hari ini sampai
minggu depan tidak dibuka buka, hasilnya tentu tidak akan maksimal karena si
ciblek tidak keluar sarang pada malam hari. Kasihan kan sm jaringnya, burung
gak dapat tp jaring makin rapuh.
Inilah hasilnya:
Posisi jaring |
Ciblek masih liar |
Silahkan dicoba, jangan lupa mampir di kicau mania. Semoga sukses.