Kamis, 13 November 2014

Mengenal burung ciblek atau prenjak jawa



Burung Ciblek atau ciblek jawa atau Prenjak jawa adalah sejenis burung berkicau dengan ukuran kecil dan ramping, dengan panjang total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 13 cm. Hampir seluruh sisi atas badan berwarna coklat hijau-zaitun. Tenggorokan dan dada putih, perut dan pantat kekuningan. Sisi dada dan paha keabu-abuan. Ciri khasnya sayap dengan dua garis putih, serta ekor panjang dengan ujung berwarna hitam dan putih.
Paruh panjang runcing, sebelah atas berwarna kehitaman dan sebelah bawah kekuningan. Kaki langsing dan rapih berwarna coklat kemerahan atau merah jambu.
Burung ciblek senang bergerombol 3 s/d 5 ekor sering ditemui di tempat terbuka atau daerah bersemak di taman, pekarangan, tepi sawah, hutan sekunder, bahkan hingga ke hutan bakau kadang ada juga di perkebunan teh. Mereka sering terlihat berkejaran sementara mencari makanan di antara semak-semak, sambil berbunyi-bunyi keras cwuit-cwuit-cwuit.. ciblek-ciblek-ciblek-ciblek.. ! Ekor yang tipis digerakkan ke atas saat berkicau.
Mencari mangsanya yang berupa aneka serangga dan ulat, burung ciblek berburu mulai dari permukaan tanah hingga tajuk pepohonan. Burung ini membuat sarangnya di rerumputan atau semak-semak hingga ketinggian sekitar 1,5 m di atas tanah. Sarang berbentuk bola kecil dianyam dari rerumputan dan serat tumbuhan.
Sebelum tahun 1990-an, burung ini bisa dibilang tidak memiliki nilai ekonomi, sehingga banyak dibiarkan bebas dan liar seperti halnya burung gereja atau burung pipit. Sifatnya yang mudah beradaptasi dan tidak takut pada manusia menyebabkan populasi burung ini cukup tinggi pada wilayah-wilayah yang sesuai.
Akhir-akhir ini, burung cibelk mulai banyak diburu orang untuk diperdagangkan terutama di Jawa. Apalagi burung ini mudah dijumpai di wilayah perkebunan dan memiliki keistimewaan mudah jinak. Sifat jinaknya membuat ia mudah ditangkap dengan cara dipikat yaitu memakai bantuan cermin di dalam sangkar. Burung yang tertarik dengan bayangannya sendiri akan terjebak di dalam sangkar.
Cara lain adalah dengan memasang jerat atau rajut di sekitar sarangnya, atau dengan perangkap getah pada tempat-tempat tidurnya di waktu malam. Para penangkap burung yang terampil, bahkan tidak jarang hanya bermodalkan senter, kehati-hatian dan kecepatan tangan menangkap burung yang tidur di malam hari.
Sayang sekali burung berkicau ini mudah stres dan mati dalam pemeliharaan, terutama apabila yang ditangkap adalah burung dewasa. Belum lagi jika pemeliharanya tidak berpengalaman. Namun ini agaknya tidak menyurutkan minat para penangkap burung untuk terus memburunya. Sampai sekarang, burung ini masih sulit untuk dibiakkan.
Dalam pemeliharaan biasanya burung ini sering diberi makanan berupa kroto (tempayak dan anak semut rangrang), ulat hongkong, serta pelet (voer).
Untuk membedakan kelami ciblek cukup gampang-gampang susah tergantung pengalaman, biasanya cibelk Jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dan aktif berkicau. Ekor lebih panjang dan warna sayap yang lebih gelap.
Cara lain membedakan jenis kelami ciblek, dilihat dari warna paruh bagian bawahnya,
1.    Betina dewasa : Paruh bawah berwarna putih pucat
2.    Jantan dewasa : Paruh bawah seluruhnya berwarna hitam
3.    Jantan muda : Paruh bawah berwarna putih dan ujungnya hitam

Apabila ciblek masih muda, bisa dibedakan melalui kuku jari :
1.  Jantan : Kuku jari kaki yang berwarna kusam 
2. Betina : Kuku jari kaki bersih

Sekian dulu ulasan Uda tentang Mengenal burung ciblek atau prenjak jawa, 
semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar