Senin, 28 Oktober 2013

Tips menggunakan indikator forex bagi pemula

Untuk melakukan trading forex memudahkan dalam melakukan analisa teknikal, sebahagian trader ada yg menggunakan indikator, dalam dunia forex jumlah indiktor yang ada saat ini ratusan bahkan ribuan indikator tersebar di seluruh dunia tapi sebelum itu anda juga harus mengetahui bagaimana cara mengenal trading forex, disini kita akan membahas sedikit tentang beberapa indikator antara lain : 

Relative Strength Index (RSI)
Relative Strength Index atau RSI digunakan untuk menghitung perbandingan antara kenaikan dan penurunan harga. Nilai yang dipergunakan RSI adalah 0-100. Fungsi dari indikator RSI adalah untuk mengetahui apakah harga sedang Overbought atau Oversold.
 


Penggunaan RSI 
Kalau kita menggunakan indikator RSI, bila harga RSI bernilai sangat tinggi ( di atas 80) maka waktunya untuk Open Sell dan bila nilai RSI rendah (di bawah 20) berarti waktunya untuk melakukan Open Buy.
 

MACD
Moing Average Convergence Divergence adalah indikator yang berfungsi untuk menunjukkan tren yang sedang terjadi. Di dalam MACD terdapat 2 garis yaitu Signal line dan MACD line. Untuk signal line biasanya berwarna merah, dihitung dalam rentang waktu 9 hari, sedangkan MACD line dihitung dari pengurangan selama 26 hari dan 12 hari. MACD juga dapat digunakan untuk mengetahui kapan waktu untuk buy dan kapan waktu untuk sell.
 














Penggunaan MACD
Bila MACD posirif dan MACD line memotong signal line dari bawah ke atas maka saatnya buy dan jika MACD negatif dan MACD line memotong signal line maka saatnya sell.
 

Parabolic SAR
Parabolic SAR (Stop and Reversal) digunakan untuk mengetahui kapan terjadinya perubahan tren harga. Parabolic SAR digambarkan dengan titik-titik di atas atau di bawah grafik. 


Penggunaan Parabolic SAR
Jika indikator Parabolic SAR berada di bawah harga, maka waktunya untuk buy, dan jika Parabolic SAR berada di atas harga maka waktunya untuk sell.
 

Moving Average
Moving Average atau MA adalah indikator yang sering sekali digunakan para trader.
 Fungsi indikator ini digunakan untuk menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu instrumen finansial dalam suatu rentang waktu. Biasanya digunakan dalam waktu 5 hari, 10 hari, 20 hari, 50 hari, 100 hari, atau 200 hari. Ada 4 variasi MA yang digunakan dalam analisis teknikal, yaitu:


  • Simple Moving Average (SMA)
  • Linear Weighted Moving Average (LWMA)
  • Exponential Moving Average (EMA)
  • Smoothed Moving Average (SMMA)
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian dan perbaedaan dari 4 variasi MA adala sebagai berikut, Attach indikator Moving Average kedalam chart, maka akan tampil gambar seperti di bawah ini
Dari gambar tersebut, kita bisa memilih variasi MA, baik Simple, Exponential, Smoothed, Linear Weighted. Untuk membedakan keempat variasi di atas, maka akan saya berikan warna yang berbeda dengan periode yang sama. Untuk mengubah warnanya, Anda bisa mengubahnya pada kolom style. Pasa variasi Simple Moving Average (SMA) saya akan beri warna merah, sedangkan untuk variasi Exponential Moving Average (EMA) dan smoothed Moving Average (SMMA) kita berikan warna kuning dan biru, dan untuk Linear weighted Moving Average (LWMA) kita akan berikan warna putih. Dengan memberikan warna pada 4 variasi tersebut, maka kita bisa melihat manakah dari keempat variasi tersebut yang sensitif, dan mana yang tidak sensitif dalam merespon harga
Dari keempat variasi Moving Average di atas, ternyata yang paling sensitif (paling cepat merespon perubahan harga) adalah jenis SMA, EMA dan LWMA. Maka dari itu, ketiga variasi tersebut biasanya sering dipakai untuk bertransaksi jangka pendek. Sedangkan SMMA adalah variasi MA yang kurang sensitif dlam merespon perubahan harga, dan biasanya dipakai untuk transaksi jangka panjang. Semakin sensitif indikator akan sangat membantu untuk memprediksi harga, namun terkadang semakin sensitifnya indikator juga sering memberikan false signal (sinyal yang dihasilkan bisa saja salah atau tidak berlangsung lama). Jika anda ingin bermain aman, maka pilihan yang paling cocok adalah menggunakan variasi SMA dibandingkan dengan variasi yang lainnya. Tetapi jangan anda bermain yang beresiko, dalam arti untungnya besar akan tetapi resikonya juga besar. Anda bisa memilih variasi SMA karena lebih sensitif dalam memberikan sinyal. Walaupun demikian, semua variasi indikator hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam membuat keputusan, sedangkan kitalah yang sebenarnya menentukan keputusan tersebut berdasarkan petunjuk indikator.




Penggunaan Moving Average
Penggunaan MA sangat sederhana, anggaplah kita membuat MA dengan periode 8 (merah) dan 12 (biru). Maka ketika MA periode 8 memotong MA periode 12 dari atas kebawah, maka itu berarti sudah saatnya bagi kita untuk sell. Begitu juga sebaliknya jika MA periode 8 memotong MA periode 12 dari bawah ke atas, maka saatnya untuk buy. 

Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator adalah indikator yang menunjukkan lokasi harga penutupan terakhir dibandingkan dengan range harga terendah atau tertinggi selama periode waktu tertentu. 



Penggunaan Stochastic Oscillator
Penggunaan Stochastic Oscillator adalah, jika nilai Stochastic di atas 80 dan dikatakan overbought, itu berarti sudah waktunya untuk sell, namun jika nilai Stochastic di bawah 20 dan dikatakan oversold, itu berarti sudah waktunya untuk buy. Begitu juga dilihat dari garis %K dan %D. Jika %K memotong %D ke atas, berarti waktunya untuk buy. Dan jika %K memotong %D ke bawah berarti waktunya untuk sell. 

Bollinger Bands
Bollinger Bands merupakan indikator yang dibuat dari dua buah garis yang berada pada standar deviasi tertentu dari garis tengah. Bollinger Bands digunakan untuk mengetahui volatilitas suatu harga. Indikator ini akan melebar saat harga bergerak fluktuatif, dan akan menyempit bila harga bergerak relatif datar. 


 
Penggunaan Bollinger Bands
Cara penggunaan indikator Bollinger Bands adalah jika harga menyentuh garis atas maka waktunya kita untuk sell. Begitu juga sebaliknya, jika harga menyentuh garis bawah maka waktunya untuk buy. Tetapi perlu diketahui bahwa ketika harga keluar dari garis atas ataupun garis bawah, kemungkinan besar pergerakan harga tersebut akan terus berlanjut.

Bagi pemula tidak ada salahnya mencoba broker-broker yg menyediakan no deposit bonus. Semoga artikel ini bermanfaat khususnya bagi pemula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar